Sabtu, 15 Juni 2013

Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital serta DTG

Tentu istilah sablon sudah banyak dikenal oleh masyrakat umum. Secara awam, mungkin istilah sablon dapat diartikan sebagai cara untuk mencetak gambar pada suatu media (kain, plastik, kertas dan lainnya) dengan menggunakan tinta/cat. Jika berbicara mengenai cara manusia menghasilkan suatu barang selalu dikaitkan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan teknologi mesin (digital) atau dengan menggunakan tenaga manusia (manual). Begitu pula dengan dalam menghasilkan sablon pada kaos, dengan cara sablon digital maupun sablon manual. Untuk sablon digital sebenarnya tidak bisa disebut 100 % digital sebab masih butuh banyak campur tangan manusia dalam menjalankan mesinnya sama seperti sablon manual. Cuma karena menggunakan mesin maka prosesnya menjadi lebih simpel dan cepat.

Sebelumnya, kita disini tidak memperdebatkan mana yang jelek dan mana yang bagus karena semuanya ada kekurangan dan kelebihannya, bisa jadi di satu sisi ada yang bilang itu bagus tapi belum tentu bagus menurut orang lain. Untuk pihak yang menggunakan sablon manual pasti bilang bahwa sablon digital itu jelek karena bla..bla..bla.., untuk pihak yang menggunakan sablon digital pasti bilang bahwa sablon manual itu jelek karena bla..bla..bla. Makanya tidak ada untungnya memperdebatkan mana yang baik dan mana yang buruk. Ok…
Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan seperti screen, rakel dan lainnya yang dibagian besar proses penyablonan masih menggunakan keahlian manusia yang mengerjakannya. Sablon digital adalah teknik sablon yang menggunakan mesin dalam menghasilkan sablonnya. Mesin yang dipergunakan adalah printer untuk mencetak gambar serta mesin press agar gambar melekat pada kaos. Untuk perbedaan Manual dan Digital adalah sebagai berikut:
  • Order yang dibutuhkan. Jika menggunakan sablon digital tanpa minimum order alias bisa pesan satuan. Hal inilah yang sering di jual oleh produsen sablon digital karena konsumen tidak perlu memesan minimal order.
Namun jika menggunakan sablon manual biasanya menggunakan minimum order untuk mengurangi biaya produksi dan sulitnya dalam proses pembuatan.
  • Proses pengerjaan. Jika dengan sablon digital prosesnya cepat. Dengan sablon digital, pengerjaan satu lusin desain bisa dilakukan hanya dalam 1 jam saja.
Namun jika dibandingkan dengan penggunaan sablon manual bisa membutuhkan waktu seharian.
  • Penggunaan media cetak. Jika dengan sablon digital media yang dipergunakan untuk mencetak di kaos adalah kertas transfer. Kertas transfer ini adalah salah satu faktor yang akan mempengaruhi hasil dari sablon digital nanti, bagus tidaknya, awet tidaknya sablonan pada kaos dipengaruhi oleh kertas transfer ini selain tinta yag dipergunakan. Terdapat berbagai jenis kertas transfer diantara berbasis Oracel dan Vinyl serta ada yang berbentuk gliter, beludru dan glow in the dark. Tapi untuk pengerjaan hasil sablon digital tentunya tidak se-variasi jika menggunakan sablon manual (sablon timbul, sablon gliter dan lainnya).
Pada sablon manual, media yang dipergunakan dalam menyablon di kaos adalah tinta yang nantinya akan dicetak dalam screen agar desain yang ada dapat tercetak pada kaos. Jenis tinta manual jauh lebih bervariasi daripada kertas transfer digital.
  • Desain yang exclusive. Jika dengan sablon digital, satu desain satu kaos bisa diterapkan, sebab bisa jadi hanya kita yang mengenakan kaos dengan desain tersebut. Selera setiap konsumen pastinya berbeda satu sama lain, maka dengan penggunaan teknik sablon digital ini maka kepuasan konsumen dalam memilih selera desain yang diinginkan adalah tujuan dari produsen sablon digital.
Namun desain yang exlusive juga tetap bisa dilakukan dengan sablon manual, jika memang ada produsen yang menjual jasa tersebut. Akan tetapi harganya tentu bisa lebih mahal daripada sablon digital sebab proses manual jauh lebih rumit dan lama. Oleh karena itu, biasanya sablon manual terdapat minimal order untuk mengurangi biaya produksi yang rumit dan lama tersebut. Perlu diperhatikan untuk konsumen jika memang ingin menggunakan sablon digital maka ada baiknya setiap kaos memiliki desain yang berbeda agar harga kaos setimpal dengan kepuasan konsumen. Jika konsumen ingin memesan 1 lusin kaos menggunakan sablon digital (karena prosesnya yang jauh lebih cepat dari sablon manual) tetapi dengan desain yang sama maka nilai keuntungan dari penggunaan sablon digital belum dimanfaatkan maksimal oleh konsumen karena sama saja seperti sablon manual, bedanya hanya di cepat nya waktu produksi.
  • Kualitas. Jika berbicara kualitas, tentunya tidak dapat dijamin kalau sablon digital lebih kuat dari manual atau sebaliknya. Sebab, semua itu tergantung dari mutu kertas transfer (jika dengan menggunakan sablon digital) dan mutu cat/tinta sablon (jika dengan menggunakan sablon manual). Sering kali kita melihat hasil cetakan sablon digital ketika ditarik pada bagian sablon nya akan terlihat retak-retak, ini karena kertas transfer yang dipergunakan tidak menggunakan kualitas yang baik serta desainnya hanya di print/cetak menggunakan printer biasa. Hal ini tentu tidak akan terjadi jika menggunakan kertas transfer dengan kualitas yang baik serta penggunakan mesin cetak format besar dalam pencetakan desain.
Ada juga sablon manual yang ketika dicuci, tinta sablon nya mengelupas dan pudar, ini karena penggunaan tinta yang kurang tepat serta proses pengeringan sablon yang tidak maksimal. Terdapat beberapa jenis tinta sablon manual seperti sablon rubber yang hasilnya kurang baik jika dipergunakan pada kaos berwarna gelap, maka sering kali jika kita ingin memesan kaos dengan menggunakan sablon manual ditanyakan menggunakan warna kaos apa dan jenisnya apa sebab penggunaan tinta pada kaos yang salah maka hasilnya juga tidak akan baik. Kesimpulannya, jika berbicara kualitas tidak dapat dipastikan 100 % bahwa penggunaan sablon digital lebih baik dari sablon manual ataupun sebaliknya. Semua kembali pada proses produksi nya dan penggunaan bahan baku. Namun awet tidaknya sablon juga tergantung pada cara konsumen dalam memperlakukan kaos tersebut pada saat dipergunakan. Untuk mengetahui bagaimana cara merawat agar sablon kaos tetap awet bisa di lihat pada artikelMAU KAOS ANDA AWET”.
  • Desain kaos yang ingin dicetak. Ini merupakan hal prinsip yang membedakan sablon digital dengan sablon manual sebab terdapat batasan-batasan dalam pengerjaan desain yang ingin di buat dengan sablon digital. Ukuran maksimal yang umum bisa di cetak oleh desain digital adalah ukuran kertas A4 (21 x 29,7 cm), hal ini karena mesin press yang umumnya ada di pasaran baru bisa untuk ukuran tersebut.
Jika dengan sablon manual, ukuran desain full body pun dapat dilakukan sebab screen yang dipergunakan dalam mencetak desain dapat dibuat sendiri dengan kayu dan kain kasa sehingga bisa menyesuaikan sesuai permintaan konsumen. Untuk masalah batasan desain bisa di lihat pada contoh di bawah ini.
Desain Manual Bisa Dengan Sablon Manual atau DTG
Desain Manual Bisa Dengan Sablon Manual atau DTG
Editan Desain Agar Bisa di Cetak secara Sablon Digital atau DTG
Untuk desain Point Blank khususnya pada sisi huruf “K” di tulisan “Blank” terdapat desain serpihan kecil. Jika menggunakan sablon manual, untuk serpihan tersebut mungkin tidak akan menjadi masalah sebab prinsip sablon manual adalah memindahkan gambar ke screen untuk kemudian gambar yang telah tercetak di screen tersebut digunakan sebagai media cetak tempat keluarnya tinta saat di sablon.
Jika proses pindah gambar berhasil mencetak serpihan kecil tersebut secara sempurna pada screen maka hasilnya di kaos juga seperti desain awal yang di inginkan. Tetapi untuk penggunaan sablon digital maka serpihan tersebut sangat sulit untuk di cetak.
Permasalahannya terdapat pada saat cutting (pengguntingan kertas transfer) untuk kemudian di press pada kaos. Batasan toleransi agar kertas transfer dapat di cutting +/- 1 cm, maka ukuran di bawah itu akan sulit untuk di cutting, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan desain dengan memberikan background kotak berwarna merah sehingga proses cutting nya akan berbentuk kotak (cutting dilakukan pada sisi terluar desain yaitu garis kotak). Soal nanti di dalam kotak tadi mau tetap diberikan serpihan sekecil apapun tidak akan jadi masalah sebab mesin hanya meng-cutting sisi terluar saja yaitu backgorund kotak merah tadi.
Hal ini pun sama seperti pada desain Pes 2011 dimana terdapat tulisan “Pro Evolution Soccer” yang terlalu kecil dan bentuknya terpisah-pisah antara huruf yang satu dengan lainnya. Oleh karena itu tetap perlu dibuat backgroud kotak.
Sebenarnya untuk bentuk background tidak harus kotak, mau berbentuk elips atau bentuk lainnya juga tidak masalah asalkan memudahkan dalam proses cutting kertas transfer sebab intinya adalah mesin hanya meng-cutting garis/sisi/list terluar dari desain. Untuk desain Pes 2011 yang telah disesuaikan untuk sablon digital, terdapat tambahan bayangan bola dan background kotak yang terdapat warna gradasi putihnya di bagian tengah. Jika menggunakan sablon digital, hal ini tidak jadi masalah sebab prosesnya sama seperti kita mencetak/print kertas saja dan hasil warna dan bentuknya sesuai dengan desain yang ada.
Namun jika menggunakan sablon manual akan menjadi kesulitan tersendiri sebab harus menggunakan teknik separasi dan belum tentu hasil warna nya sesuai dengan warna desain sebab tergantung dari proses pencampuran warna CMYK nya. Sehingga biasanya jika menggunakan sablon manual, warna desain yang sifatnya Blok/Solid.
Mungkin banyak yang melihat jika harus ada background kotak maka hasilnya tidak terlihat natural dan kaku tapi memang inilah kelebihan dan kekurangan dari sablon digital. Oleh karena itu untuk mensiasati agar tidak terlihat kaku maka bentuk background nya tidak dibuat kotak, bisa saja lingkaran atau lainnya, yang terpenting mudah dalam di cutting. Pun sama jika kita menggunakan sablon manual yang juga terdapat kelebihan dan kekurangan. Kesimpulannya, sablon digital maupun manual terserah kondisi dan hasil yang diinginkan oleh kita.
Tambahan:
Saat ini berkembang teknik DTG  (Direct To Garmen) yaitu teknik sablon dengan menggunakan Printer Khusus yang bisa mencetak tinta langsung ke Kaos. Tinta yang dipergunakan pun tinta khusus yang bisa disebut tinta tekstil sehingga dapat langsung diaplikasikan ke kaos.
(Contoh Mesin DTG)
Jika menggunakan DTG ini maka desain-desain yang tadinya sulit dicetak dengan menggunakan sablon digital dapat dengan mudah dicetak dan bisa dibuat secara satuan pula. Dengan arti lain DTG merupakan teknik perpaduan antara digital dan manual.
Maksudnya perpaduan digital karena bisa mencetak satuan dan desain separasi dengan banyak warna, dan perpaduan manual karena bisa mencetak bagian-bagian kecil tanpa perlu dibuat background kotak (contoh pada gambar Point Blank pada serpihan kecil di huruf K bisa di cetak dengan menggunakan DTG).
Berikut adalah contoh hasil sablon:
a. Sablon Manual
IMG_8764
Untuk Sablon Manual terlihat variasi warna yang dipergunakan adalah warna solid (warna blok) dan tidak ada warna gradasi. Pada sablon kaos di atas, hanya ada 2 warna yaitu Kuning dan Putih dimana kedua warna tersebut terlihat secara jelas batasan nya (solid). Desain nya pun sederhana dan untuk variasi warna nya biasanya semakin banyak warna maka biaya nya pun semakin mahal. Namun untuk tampilan desain nya bisa fleksibel tanpa memerlukan background pada gambar yang akan di cetak. Sablon Manual umunya ada minimum order antara 25 pcs sekali order dan desain nya pun harus sama.
b. Sablon Digital
IMG_7983
Untuk Sablon Digital, pilihan warna nya bebas mau sebanyak apapun karena sistemnya Printer. Dalam contoh di atas terlihat bahwa warna desain gradasi atau foto seseorang sekalipun tidak menjadi masalah. Namun, karena menggunakan sistem cutting maka terlihat pada gambar ada list hitam di sisi terluar (background) dari gambar yang merupakan batasan cutting dari mesin yang ada. Berbeda dengan Sablon Manual yang bisa lebih fleksibel dan tidak memerlukan background pada gambar yang akan dicetak. Sablon Digital bisa dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan satu desain satu kaos tidak menjadi masalah.
c. Sablon DTG
IMG_8709
Untuk Sablon DTG merupakan solusi untuk menghilangkan background gambar jika kita menggunakan Sablon Digital, jadi hasil nya pun lebih fleksibel seperti Sablon Manual tanpa perlu memerlukan background gambar. Sablon DTG jika merupakan solusi dari Sablon Manual yang terbatas variasi warna dan sulit menggunakan gambar dengan warna gradasi. Jika dengan Sablon DTG ini, maka warna gradasi pun tidak menjadi masalah untuk di cetak. Sablon DTG pun bisa dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan satu desain satu kaos tidak menjadi masalah.
Nb: Semua artikel yang ada berdasarkan teori yang kami dapatkan dari internet maupun sumber lainnya. Untuk hasil yang sebenarnya terjadi dilapangan harap bisa lebih dipahami dan disikapi dengan lebih bijak. 

dikutip;JocSoe 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar